(n) the anticipation felt when waiting for a response to a text.
Harus kukabarkan kah pada seisi semesta kalau aku, si gadis super gengsi menunggumu? Kuakui ini berlebihan, tapi kamu yang tak peka sungguh keterlaluan. Haruskah aku menjabarkan penantian sulitku dalam banyak praduga di berbagai jenis dering ponsel pintarku?
Dering pertama setelah 20 menit duduk memantengi layar adalah getar ; tanda WhatsApp masuk.
Cukup berdebar membayangkan kamu mengirimi pesan berbunyi "Aku juga menunggumu" dan,
Bodoh.
Oke, kenapa teman-temanku tak cukup memahami resahku menunggu kabarmu dan justru mengirimi banyak gambar-gambar lawak lalu mentertawainya yang justru membuatku semakin gelisah? Dan berikutnya seluruh notif grup kusunyikan.
Dering kedua di menit ke 57 -dimana kesabaranku masih diam manis ditempatnya- tetap juga getar ; tanda Line baru muncul.
Bagiku cukup membuatku senang kamu berbasa-basi menanyakan kabarku dan,
Oh astaga.
Line memberi kuis untuk mendapatkan stiker gratis. Jadi apa itu cukup penting untukku yang . . . Aish.
Dering ketiga di 1 jam 23 menitku saat kantuk mulai menyerang retina adalah suara Niall Horan di awal lagu One Direction berjudul Infinity favoritku yang berarti ; tanda panggilan masuk.
Kali ini aku tak mau muluk-muluk. Bahkan cukup melegakan untukku menger suaramu mengatakan "maaf kepencet" dan,
Sht.
Cuma nomer tak dikenal dari teman lama yang iseng mengerjai. Rasanya begitu menyebalkan sekali saat kamu begitu menanti dan membuat banyak ekspektasi namun nyatanya ponselmu sendiri tak mau berkompromi.
Dering Keempat di 2 jam 15 menitku seperti aku terbangun dari mimpi mimpi panjang. Dan benar, aku memang tertidur. Kali ini kudiamkan saja, aku tak mau terperdaya. Aku bangkit dan mencuci muka.
Tunggu, ponselku tak punya dering semacam ini. Bukankah itu bunyi bel pintu ; tanda tamu?
Ah, pasti mama lupa membawa kunci saat keluar rumah tadi. Kuputar kenop dan,
Kutemui mama benar disana.
Bersama pria yang sedari pagi kutunggu pesannya. Bagaimana bisa? Tak sempat bertanya-tanya, ia mengulurkan tangannya.
"Mau pergi makan bersama?"
Jadi aku tau harus bagaimana. Takkan kutunggu pesannya, tapi datangnya.
yap, The Series kembali lagi dengan cerita yang sengaja saya buat menegangkan.
hehehe.
buat pembaca, akan sangat membantu kritik dan sarannya.
gomawo :)
This Story belongs to Syifa Firza yang baper banget di grup.
Nungguin pesan doi yang lagi studi. bahaha.
Be Patient eak. lovyuu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar