The Bedgasm



(n) a feeling of euphoria some experinced into bed at the end of a very long day

Jadi ini kisah temanku yang tak kunjung menemukan ujung. Temanku yang jatuh cinta dengan masa lalunya. Temanku yang terjebak kisah musim panasnya. Yang tak lekas patah diabaikan 'pangerannya'. Yang sedang kumengerti segala rasanya.

Ia datang lagi hari ini. Dengan wajah sendu datarnya yang begitu sulit terbaca. Rautnya mengeluh lagi soal si maha tebar pesona. Menuntutku menghiburnya, memintaku melipur laranya, menghabiskan waktu dengannya dan membuatnya tertawa. Ini membuatku sedikit merasa bahagia. Walau bisa kupastikan, esok temanku ini sudah pergi lagi. Ia buang jauh jauh pergi. Ia buang jauh-jauh gengsi, dan lagi-lagi ke pangerannya ia kembali sambil mengharap sebuah hubungan di masa lalu dapat diperbaiki.

Ada begitu banyak hal yang tidak temanku itu tau. Ingin kujelaskan tapi sepertinya ia percaya pun tak mau. Tentang pria yang begitu ia puja. Temanku tak bisa menghitung berapa lamanya waktu ia tertidur hingga tak sadar pangerannya sudah lewat begitu jauhnya didampingi putri-putri yang tak kalah cantiknya. Sialnya, temanku cuma mengingat bagian dimana ia pernah menjadi begitu istimewa dan melupakan bagaimana ia kini tak menjadi siapa-siapa bagi si pria.

Aku memilih bersabar dengannya. Mendoakan upik abu bangun dari mimpinya. Menunggu hatinya patah sesungguhnya. Biar saja tumpah air matanya. Sudah kusimpakan tisu untuknya sejak lama. Bahu kalau-kalau ia mau. Dan yang terutama hati yang terbuka. Disiapkan baik-baik, siapa tau ia butuh tempat terbaik.

Kalau sudah tepat waktunya, akan kuberitahu temanku sebuah rahasia. Ini bukan lagi tentang pangerannya, tapi tentangku yang begitu lama menidurkan rasa. Ini tentangku yang tak punya kesempatan menyampaikan rindu dan cemburuku untuknya. Ini tentangku, yang menyimpan secuil asa untuk menjadi teman hidupnya.


Hello July! This cerpen belongs to my best,
Faza istna.
Hope you move soon, dear.

Tidak ada komentar: